Menengok Wujud Proyek Meikarta yang Tersandung OTT KPK
Foto: Suasana pembangunan proyek Meikarta, Selasa (16/10/2018). (Bil Wahid-detikcom)
Bekasi - Sejak diluncurkan pada Mei 2017 lalu,
nama Meikarta begitu mengemuka di mana-mana. Promosi mengenai proyek
prestisius besutan raksasa properti Lippo Group itu muncul di mana-mana
saat pasar properti di tanah air justru tengah lesu.Meikarta yang digadang-gadang sebagai kota masa depan tersebut ditawarkan ke publik. Proyek dengan biaya investasi Rp 278 triliun ini akan dibangun di atas lahan dengan total luas mencapai 500 Ha.
Meski dikenal karena promosinya yang begitu kencang itu, namun nama Meikarta saat ini justru lebih dikenal dengan sederet kontroversi. Mulai dari soal perizinan, pekerja yang belum dibayar hingga isu lingkungan seperti banjir.
Yang terbaru, nama Meikarta kembali mengemuka ke publik setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menciduk sejumlah pejabat daerah dan pengembang proyek tengah bertransaksi soal masalah perizinan. Lippo Cikarang sendiri selaku pengembang mengaku isu ini tak mempengaruhi pekerjaan proyek yang sedang berjalan di lapangan.
Berdasarkan informasi tersebut, pun mengunjungi langsung lokasi pembangunan kota masa depan tersebut di Bekasi, Jawa Barat. Dengan melalui akses jalan tol Jakarta-Cikampek pada pagi hari, lokasi ini dapat ditempuh dengan waktu selama kurang lebih 30 menit dari bilangan Kuningan di Jakarta Selatan.
Saat keluar dari pintu tol Cibatu, mata kita bisa langsung tertuju pada sebuah tulisan besar Meikarta di sebuah jembatan penyeberangan. Setelah itu, penampakan dua tower yang sudah terbangun tinggi di sebelah lokasi marketing gallery menyambut.
Tak jauh dari situ, ada sebuah cluster atau blok tower-tower apartemen yang sedang dikerjakan. Lokasinya tak jauh dari taman tengah kota atau yang disebut central park untuk Meikarta.
Pantauan di lokasi, Selasa (16/10/2018), di bawah terik matahari yang sangat pekat pada jam 10.25 WIB para pekerja tampak sibuk lalu lalang dan bekerja. Beberapa ruas jalan di area Meikarta juga ditemukan spanduk yang memberi informasi mengenai pelaksanaan handover unit Meikarta yang bakal dilakukan akhir tahun ini.
Di antara 14 tower yang sudah mulai kelihatan bentuknya itu, para pekerja dengan alat pelindung diri (APD) tampak sibuk dengan pekerjaannya. Salah seorang pekerja mengatakan tower-tower ini adalah yang sedang dikebut pengerjaannya karena harus rampung akhir tahun ini.
"Saya kerja mulai dari jam setengah 8 pagi. Kalau lembur bisa sampai jam 10 malam. Ada juga yang sampai jam 3 pagi," katanya.
Tak banyak informasi yang bisa didapatkan mengenai data progres pekerjaan di lapangan. Namun yang pasti, sebanyak 14 tower yang sedang dibangun ini betul-betul tampak dikebut pengerjaannya. Tower-tower tersebut ada yang sudah terbangun enam hingga sepuluh lantai.
Sejumlah crane yang ada pada tiap tower juga tampak bergerak. Namun sayang, di lokasi tersebut sangat minim spanduk atau peringatan tentang kepentingan keselamatan dalam bekerja. Praktis hanya ada satu spanduk horizontal yang membentang di salah satu tower yang bertuliskan 'Di kota ini ada titik peluh anda, keselamatan anda adalah
Comments
Post a Comment